Minggu, 02 Agustus 2020

PEMBELAJARAN DARING-LURING MASA PANDEMI SMP NEGERI 1 PAGAK 2020

Memasuki tahun pelajaran 2020/2021 kita dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa virus Covid 19 masih terus mengancam jiwa. Bukan hanya itu tetapi juga mengancam keselamatan bangsa Indonesia. 
Bahaya yang ditimbulkan serta dampak dari penyebaran virus ini begitu luar biasa. Tidak terkecuali dunia pendidikan nasional. Sekolah dilarang memasukkan siswa terutama di wilayah/zona merah. Kabupaten Malang -Jawa Timur termasuk di dalamnya.
Hal tersebut yang mengharuskan kita berpikiran positif dengan taat pada peraturan yang ada. Meski demikian semangat belajar dan terus mengembangkan diri harus ditingkatkan.

Hampir semua lapisan dan jenjang pembuat kebijakan mengeluarkan regulasi. tujuannya sama, menjaga keselamatan bangsa secara umum, secara khusus tentu saja mencegah terjadinya penyebaran virus Covid 19. 
Mulai dari Presiden, Menteri -dalam bidang terkait, Gubernur Jawa Timur, Bupati Malang Bpk. H. Sanusi-, hingga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang  Bpk. Rachmat Hardjono, Pengawas SMP, hingga MKKS  SMP Negeri Kabupaten Malang, semuanya melahirkan regulasi, tertulis maupun secara lisan dalam rapat-rapat koordinasi maupun forum diskusi.
Semua menyerukan hal yang sama. Jangan sampai kita, keluarga, orang tua, masyarakat, dan utamanya peserta didik/generasi penerus bangsa terkena wabah virus Corona! Tidak cukup dengan mentaati protokol kesehatan, 

Pembelajaran Daring
Pemebelajaran Daring (dalam jaringan) adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System. Pembelajaran Daring dilakukan tanpa tatap muka, meski demikian tetap terjadi interaksi belajar antara guru dengan siswa.
Pembelajaran Daring akan akan mengarahkan siswa untuk aktif dan fokus selama pembelajaran. Sebab hampr semua informasi diberikan guru melalui internet. Beberapa media aplikasi yang banyak digunakan adalah Whatsapp grup (WA-grup). Selain itu juga digunakan Googleclassroom (GC), Googleform (GF), bahkan ada beberapa guru yang menggunakan Instagram (IG), Faceebook (FB), juga Tik-Tok sebagai media aplikasi untuk berbagi ilmu.
SMP Negeri 1 Pagak menggunakan web sekolah http//:smpn1-pagak.sch.id, selain itu juga menggunakan WA Grup, yang terdiri atas WA grup Kelas, WA Grup Orang Tua. Serta beberapa grup WA untuk koordinasi sesama guru, guru dengan Kepala Sekolah, serta TU/Karyawan dengan guru dan Kepala Sekolah.
Jadwal sudah disusun sedemikian rupa. Setiap hari ada presensi, dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran Daring. Bersama dengan Komite Sekolah, Lembaga terkait, Muspika, dan stakeholder; SMPN 1 Pagak terus bergerak untuk mencerdaskan anak bangsa.

Peran Orang Tua/Wali 
Pada saat seperti ini, maka peran orang tua terhadap pendidikan putra-putrinya makin besar dan nyata dibutuhkan. Orang tua akan mendukung putra-putrinya mulai dari pagi harus bersiap untuk pembelajaran. Seyogyanya, meskipun tidak pergi ke sekolah, tidak melakukan tatap muka; maka setiap siswa harus tetap mandi pagi dan berdandan rapi. Bukankah kita harus mengikuti protokol kesehatan dan menanamkan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat?
Orang Tua akan menjadi guru, pembimbing dan pengasuh. Hal tersebut sekaligus menegaskan ungkapan "anak harus patuh dan berbhakti kepada orang tua".
Selain perhatian dan kasih sayang, orang tua pula yang harusmembeli  mengeluarkan biaya untuk membeli hp/android (bagi yang tadinya belum punya), membeli paket data, sekaligus mengontrol penggunaan paket data tersebut.
Pada umumnya pembelajaran hanya berlangsung selama empat jam. Sekolah juga sudah mengarahkan, agar para Guru menggunakan alternatif media aplikasi yang manfaat, mudah dan murah. Sehingga perlu dikaji benar-benar apabila dianggap bahwa pembelajaran Daring boros paket data. Yang banyak terjadi, siswa tidak hanya menggunakan paket data untuk pembelajaran, tetapi menggunakan internet -medsos- untuk lain kegiatan, di luar kepentingan pembelajaran. bandingkan saja, pembelajaran selama 4 jam dan sehari ada 24 jam. 
Bahkan kadang ada yang aneh ketika seorang siswa mengisim pesan WA "Bu, saya tidak punya paketan" tetapi pada kenyataannya masih bisa main game on line, serta menggunakan medsos rame-rame dengan temannya.
Bagaimana pun, peran orang tua makin besar di masa pembelajaran daring. mudah-mudahan kesabaran, keuletan dan hal baik yang ditularkan kepada putra-putri; kelak diganti dengan putra-putri yang sholih dan sholihah, berakhlakul karimah.

Peran Guru
Guru tetaplah menjadi ujung tombak pendidikan di Indonesia. Dengan demikian guru harus berubah, berusaha dan berupaya sekuat tenaga untuk melaksanakan pembelajaran daring dengan baik.
Pada kesempatan ini pula, kami menolak pernyataan bahwa di masa pandemi ini, "guru makan gaji buta". Sungguh sebuah ungkapan yang menyakitkan dan belum tentu benar.
Pada pembelajaran daring, guru dituntut menyajikan pembelajaran yang harus menarik namun  sederhana.
Kami menyaksikan sendiri, bagaimana para guru harus mengubah perencanaan pembelajaran sesuai situasi dan kondisi yang tengah dihadapi. Hal itu berarti mereka harus menyiapkan materi, mengumpulkan sumber, dan kemudian menyajikan menjadi sebuah sajian materi pembelajaran yang menarik. Kemudia untuk mengaktifkan siswa, Guru harus berpikir keras untuk membuat tugas, latihan yang menarik minat siswa. hal ini juga tidak mudah, sebab tidak ada tatap muka dengan siswa. Guru benar-benar ditantang oleh keadaan. Pembelajaran harus terus berlangsung, peserta didik, generasi penerus harus tetap belajar dan belajar. Tugas guru untuk membuat hal itu berhasil.

Kegelisahan Siswa
Bagaimanapun Pandemi ini dirasakan oleh semua pihak. Siswa/peserta didik harus memiliki rasa percaya diri, patuh dan berbhakti, berprinsip, dan tidak mudah menyerah. Ada banyak siswa yang menemukan cara belajar yang menyenangkan hati mereka di masa Pandemi. Justru di masa sulit mereka menemukan kesadaran diri, bahwa masa depan ada di tangan mereka. Apapun yang terjadi, belajar tidak boleh terhenti. Kesulitan apapun yang dihadapi, sebagai generasi penerus bangsa harus mampu mengatasi dan mencari solusi.
Siswa harus mempu menerapkan 4C dalam pembelajaran daring. 4C itu adalah critical thinking, creative, colaborate, comunication. Siswa harus tetap berpikir positif bersemangat untuk mengatasi masalah Pandemi Covid 19 ini secara bersama-sama.
Jangan menjadi pribadi yang aji mumpung demi kepentingan pribadi yang sesaat. Kalian harus tetap bersemangat untuk belajar, mengerjakan tugas, mengumpulkan dan berupaya mendapat nilai yang terbaik. Dengan demikian kalian akan terbiasa untuk unggul dan kelak akan memiliki daya saing.

Akhirnya Pandemi Covid 19 adalah tantangan bagi kita semua. Harus kita hadapi dengan semangat kebersamaan, berorientasi pada tujuan dan dilandasi dengan rasa saling percaya dan kesabaran. Mudah-mudahan kita mampu mewujudkan visi: dinamis kondusif, berprestasi, berkarakter budaya bangsa, berwawasan lingkungan dan berdaya saing. 




 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar